Sportivitas dan Kebersamaan: Olahraga dalam Rangkaian Dies Natalis IPB
Sportivitas dan Kebersamaan: Olahraga dalam Rangkaian Dies Natalis IPB
Dies Natalis merupakan tradisi yang merekam jejak panjang perjalanan suatu perguruan tinggi. Bagi Institut Pertanian Bogor (IPB), Dies Natalis bukan sekadar perayaan ulang tahun, melainkan ruang refleksi sekaligus pengikat kebersamaan sivitas akademika. Sejak resmi berdiri pada 1 September 1963, IPB konsisten menyemarakkan Dies Natalis dengan beragam tradisi khas. Salah satu tradisi yang terus bertahan adalah penyelenggaraan kegiatan olahraga. Lebih dari sekadar hiburan atau persaingan, aktivitas olahraga dalam Dies Natalis hadir sebagai sarana untuk mempererat solidaritas sekaligus menumbuhkan kecintaan pada almamater.
Sejak lima tahun pertama berdirinya kampus pertanian ini, tradisi olahraga telah menjadi bagian dari perayaan Dies Natalis IPB. Pada dekade 1960-an, tepatnya dalam peringatan Dies Natalis IV tahun 1967, IPB menyelenggarakan berbagai pertandingan olahraga yang dikemas dalam acara Pekan Olahraga Antar Fakultas (PORAF). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian utama dalam perayaan Dies Natalis saat itu. Beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan antara lain adalah tenis meja atau pingpong. Olahraga tersebut dilaksanakan di Gedung Fakultas Perikanan (kini menjadi Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat). Selain itu, cabang olahraga bulu tangkis juga turut diselenggarakan dalam acara ini. Kompetisi tersebut berlangsung di depan ruang botani, Kampus IPB Baranangsiang. Tidak hanya itu, olahraga renang, voli, dan basket pun turut digelar.

Pada peringatan Dies Natalis ke-XII tahun 1975, kegiatan olahraga kembali menjadi salah satu fokus utama dalam rangkaian acara yang digelar IPB. Saat itu, olahraga dilaksanakan dalam sebuah ajang khusus bernama Pekan Olahraga Lanjutan Atas (Porsla). Melalui kegiatan ini, IPB berupaya menghadirkan wadah kompetisi yang tidak hanya menekankan aspek fisik dan keterampilan, tetapi juga memperkuat kebersamaan antarwarga kampus. Salah satu cabang yang paling menarik perhatian adalah bola basket. Uniknya, kompetisi ini tidak hanya melibatkan tim putra, tetapi juga tim putri, sehingga mencerminkan semangat kesetaraan dan partisipasi aktif dari seluruh mahasiswa.
Selain basket, cabang olahraga voli juga diselenggarakan dan mendapat sambutan serta antusiasme dari peserta maupun penonton. Pertandingan-pertandingan tersebut berlangsung meriah dan menjadi ajang untuk mempererat solidaritas di kalangan mahasiswa. Sebagai bentuk penghargaan atas sportivitas dan pencapaian, para pemenang di setiap cabang olahraga memperoleh piala penghargaan. Pemberian piala tersebut tidak hanya menandai prestasi individu maupun tim, tetapi juga menjadi simbol pengakuan terhadap semangat juang dan kebersamaan yang tercipta sepanjang penyelenggaraan Porsla dalam rangkaian Dies Natalis XII tahun 1975.

Memasuki dekade ketiga, IPB kembali menghadirkan semarak olahraga dalam perayaan Dies Natalis. Pada tahun 1993, tepatnya dalam rangka Dies Natalis ke-30, diselenggarakan perlombaan cabang olahraga lari yang berlangsung di Kampus IPB Baranangsiang. Acara ini menjadi salah satu rangkaian utama dalam memperingati hari jadi IPB dan berlangsung dalam suasana meriah. Perayaan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Rektor IPB saat itu, Prof. Dr. Ir. Sitanala Arsyad, serta mantan Rektor IPB periode 1978–1987, Prof. Dr. Andi Hakim Nasoetion. Ketua pelaksana Dies Natalis ke-30 diemban oleh Darnas Dana yang kala itu menjabat sebagai Dekan Fakultas Perikanan (Faperikan), kini fakultas ini dikenal dengan nama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).

Setahun kemudian, olahraga kembali menjadi bagian penting dalam perayaan Dies Natalis IPB. Pada ulang tahun ke-31 yang berlangsung tahun 1994, tiga cabang olahraga dipertandingkan untuk menyemarakkan suasana, yaitu voli, sepak bola, dan tenis meja. Pertandingan voli dilaksanakan di lapangan Kampus IPB Dramaga pada 4–10 September 1994. Cabang tenis meja digelar di GOR Dramaga pada 5–8 September 1994 dan mendapat antusiasme besar dari peserta maupun penonton. Sementara itu, kompetisi sepak bola berlangsung di Stadion Pajajaran, Kota Bogor, pada tanggal 15–18 September 1994. Seluruh pertandingan berlangsung meriah dan penuh semangat sportivitas. Para peserta berupaya menunjukkan kemampuan terbaik demi meraih kemenangan. Sebagai bentuk penghargaan, setiap juara dalam perlombaan berhak membawa pulang piala kemenangan, yang sekaligus menjadi simbol prestasi dan kebanggaan dalam rangkaian Dies Natalis ke-31 IPB.
Pada dekade 2000an, peringatan Dies Natalis ke-44 tahun 2007, IPB menampilkan semangat kompetisi yang luas dengan menggelar berbagai cabang olahraga. Mulai dari bulu tangkis, tenis meja, voli, tenis lapangan, hingga catur. Sebagai bentuk penghargaan, para pemenang memperoleh trofi dan uang pembinaan. Pemberian apresiasi ini menegaskan pentingnya sportivitas dan kreativitas sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis. Dengan demikian, peringatan tahun 2007 tidak hanya bernuansa kompetitif, tetapi juga sarat dengan kebersamaan dan penghargaan terhadap prestasi.
Dua tahun kemudian, pada Dies Natalis ke-46 tahun 2009, tradisi olahraga tetap dipertahankan meski dalam format yang lebih sederhana. Hanya tiga cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu bulu tangkis beregu, sepak bola, serta tenis meja tunggal dan beregu putra-putri. Penyederhanaan jumlah cabang olahraga tidak mengurangi semarak peringatan. Kemudian dalam rangka Dies Natalis ke-55, IPB menggelar Kejuaraan Tenis Meja Nasional pada 14–16 September 2018 di Gymnasium IPB. Kegiatan yang diinisiasi UKM Tenis Meja IPB bersama Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jawa Barat serta PTMSI Kota dan Kabupaten Bogor ini dibuka secara simbolis oleh Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria, dengan menabuh gong sekaligus berpartisipasi dalam pertandingan ekshibisi melawan atlet PTMSI Jawa Barat.

Tradisi kegiatan olahraga masih terus berlanjut dalam penyelenggaraan Dies Natalis ke-60. Pada tanggal 4-15 September 2023, IPB menyelenggarakan tiga cabang olahraga, yakni voli, bulu tangkis, dan Senam Kesehatan Jasmani (SKJ). Peserta acara tersebut di antaranya adalah pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga mempererat kebersamaan lintas generasi akademisi. Mengusung tema “IPB Digdaya, Indonesia Jaya”, turnamen tersebut menegaskan tradisi panjang olahraga dalam perayaan Dies Natalis sekaligus menumbuhkan sportivitas di lingkungan kampus.
Konsistensi IPB dalam tradisi olahraga menegaskan bahwa Dies Natalis bukan hanya seremoni, melainkan ruang kebersamaan lintas generasi. Dengan semangat sportivitas yang diwariskan, tradisi ini diharapkan tetap hidup sebagai warisan kampus yang memperkuat identitas, kebersamaan, kesehatan, dan prestasi IPB.
Daftar Pustaka:
Anonim. “IPB Gelar Kejuaraan Tenis Meja Nasional” dalam https://www.ipb.ac.id/news/index/2018/09/ipb-gelar-kejuaraan-tenis-meja-nasional/332591942a56e514461739d5180badd0/ diakses Jumat, 29 Agustus 2025 pukul 13:23 WIB.
Anonim. “Jaga Sportivitas dan Persaudaraan, IPB University Gelar Turnamen Olahraga Dies Natalis ke-60” dalam https://www.ipb.ac.id/news/index/2023/09/jaga-sportivitas-dan-persaudaraan-ipb-university-gelar-turnamen-olahraga-dies-natalis-ke-60/ diakses Kamis, 4 September 2025 pukul 09.50 WIB.
Arsip IPB. 2023. Daftar Arsip Koleksi Foto. Bogor: tanpa penerbit.