Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai, Rektor Pertama IPB University
Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai, Rektor Pertama IPB University
Sejarah panjang pendirian Institut Pertanian Bogor (IPB) University sebagai sebuah perguruan tinggi di Indonesia telah dimulai sejak masa kolonial Belanda. Kampus yang berfokus pada bidang pertanian ini dahulunya merupakan bagian dari Fakultas Pertanian Universitas Indonesia (UI) yang terletak di Bogor. Seiring berjalannya waktu, Fakultas Pertanian UI di Bogor memutuskan untuk memisahkan diri kemudian berdiri secara mandiri dengan nama Institut Pertanian Bogor pada 1963. Berbicara mengenai sejarah perkembangan Institut Pertanian Bogor (IPB) University maka tidak terlepas dari peranan tokoh di dalamnya. Salah satu tokoh yang memiliki andil terhadap perkembangan IPB University ialah Prof. Dr. Ir. Tubagus Bachtiar Rifai.
Prof. Dr. Ir. Tubagus Bachtiar Rifai atau yang lebih dikenal dengan nama Tb Bachtiar Rifai lahir di Pandeglang, Kudu Baleor, Banten pada 25 Juni 1925. Ia pernah menempuh studi di Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia (UI) di Bogor dan berhasil lulus pada tahun 1953. Berita mengenai kelulusan Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai ini termuat dalam surat kabar Java Bode halaman 2 terbitan 17 Maret 1953. Dalam surat kabar tersebut dijelaskan bahwa Fakultas Pertanian di Bogor telah sukses melahirkan seorang insinyur pertanian pertama di Indonesia bernama Bachtiar Rifai. Dengan demikian diberikan telah sah diberikan kepadanya gelar insinyur (ir.).
Gambar 1.1. Berita kelulusan Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai dari Fakultas Pertanian di Bogor pada tahun 1953 yang termuat dalam surat kabar Java Bode.
Setelah lulus dari Fakultas Pertanian di Bogor, Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai masih tetap berkecimpung di dunia pertanian. Ambisinya untuk memperluas ilmu dan pengetahuan dalam bidang pertanian ia wujudkan dengan sebuah keputusan untuk melanjutkan studi dalam bidang pertanian di universitas yang sama. Pada tanggal 11 Januari 1958, Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai berhasil meraih gelar doktor dalam ilmu pertanian setelah sukses mempertahankan karya tulisnya yang berjudul “Bentuk Milik Tanah dan Tingkat Kemakmuran: Penyelidikan Pedesaan di Daerah Pati, Djawa Tengah”. Ia menyelesaikan disertasinya sembari bekerja sebagai sekretaris Fakultas Pertanian pada akhir tahun 1957.
Selepas meraih gelar doktor, Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai meniti karier di Departemen Sosial Ekonomi UI di Bogor dan diangkat sebagai Ketua Departemen pada tahun 1960—1963. Selama tiga tahun berkecimpung di Departemen Sosial Ekonomi UI di Bogor, Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai mengajar mata kuliah Ekonomi Pertanian dan Usaha Tani serta mata kuliah Pengelolaan Perkebunan pada 1961. Dua tahun berikutnya ia juga mengajar mata kuliah Ekonomi Umum, Pengantar Ekonomi Pertanian, dan Ekonomi Produksi. Pada tahun 1962, Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai menggantikan Prof. Toyib Hadiwijaya sebagai Dekan Fakultas Pertanian UI di Bogor dikarenakan Prof. Toyib Hadiwijaya mendapat tugas sebagai Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP).
Gambar 1.2. Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai, rektor pertama IPB University (1964–1965)
Karier seorang Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai dalam bidang pendidikan semakin meningkat. Hal ini terbukti setelah Fakultas Pertanian UI di Bogor dapat berdiri secara mandiri sebagai perguruan tinggi bernama Institut Pertanian Bogor pada tahun 1963. Satu tahun setelahnya, pada 1964, tepatnya pada tanggal 12 Februari 1964, Prof. Dr. Ir. Tb. Bachtiar Rifai diangkat sebagai Rektor I Institut Pertanian Bogor. Ia merupakan orang pertama yang menjabat sebagai rektor Institut Pertanian Bogor. Prof. Dr. Ir. Tb. Bachtiar Rifai menjabat sebagai rektor pada tahun 1964—1965. Pada masa kepemimpinannya, terbit Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 279 Tahun 1965 yang mengesahkan nama Institut Pertanian Bogor.
Setelah menjadi Rektor IPB, Prof. Dr. Ir. Tb. Bachtiar Rifai melakoni kariernya pada berbagai bidang, seperti Staf Ahli Menteri di PTIP (1966—1969), Dirjen UNESCO (1968—1969), dan Dirjen Pendidikan di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1969—1973). Selain itu, ia juga pernah memangku jabatan sebagai Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 1973—1984 dan selanjutnya bertugas sebagai Duta Besar di Perancis (1984—1988). Berbagai tugas yang diemban oleh seorang Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai turut didukung dengan kepiawaian berkomunikasi dalam tujuh bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang. Dedikasi Prof. Dr. Ir. Tb Bachtiar Rifai terhadap bidang pendidikan utamanya pendidikan pertanian di Indonesia membuat dirinya memperoleh penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana pada tahun 1981 sebagai bentuk kehormatan atas jasa yang telah diberikan kepada bangsa dan negara sebagaimana tercantum dalam Keppres No. 038/TK/TH.1981.
Prof. Dr. Ir. Tb. Bachtiar Rifai menghembuskan napas terakhirnya pada 12 Maret 2002 di Jakarta dan jasadnya dimakamkan di Pemakaman Kalibata, Jakarta. Sebuah kalimat bijak yang menjadi sebuah kenangan dari hadirnya Tb Bachtiar Rifai ialah, “Bagaimana melayani pemerintah untuk rakyat, mengabdi masyarakat melalui pemerintah, dan mengabdi kemanusiaan melalui ilmu”. Kalimat ini disampaikannya di Jakarta pada 1980 saat masih menjabat sebagai Ketua LIPI. Bahkan salah satu kalimat yang disampaikan olehnya pada 1989 yakni “Memasyarakatkan ilmu dan mengilmiahkan masyarakat melalui proses meng-kami-kan saya dan meng-kita-kan kami” terukir pada batu di LIPI Bandung.
Daftar Pustaka :
“G.B.G. Toedjoeh”, Java Bode, 17 Maret 1953, hlm. 2.
Syafrida Manuwoto dan Soekarja Somadikarta, SEJARAH KELAHIRAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR : Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu-Ilmu Pertanian Tertua di Indonesia, Bogor: IPB Press, 2017.