Himne IPB: Simfoni Bakti dan Cinta untuk Almamater
Himne IPB: Simfoni Bakti dan Cinta untuk Almamater

Himne IPB telah menjadi “lagu kebangsaan” resmi Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak memisahkan diri dari Universitas Indonesia pada September 1963. Sebagai institusi baru, IPB membutuhkan atribut identitas, seperti lambang (logo), lagu himne, dan topi (muts). Untuk memenuhi kebutuhan ini, IPB membentuk panitia khusus yang bertugas mengadakan lomba penciptaan atribut tersebut. Panitia tersebut bertugas mencari rancangan terbaik untuk lambang, lagu himne, dan topi khas IPB. Dengan semangat kebersamaan, atribut-atribut ini diharapkan menjadi simbol identitas dan kebanggaan sivitas akademika IPB.
Panitia yang betugas untuk penciptaan himne IPB dipimpin oleh Noertjahjo, mahasiswa angkatan ‘59 dari Fakultas Pertanian (FP) sebagai ketua pelaksana. Kemudian ketua seksi lagu himne awalnya dipegang oleh Emir Alkissah Siregar dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH). Namun di tengah prosesnya, Emir memutuskan untuk mundur sehingga tanggung jawab seksi lagu himne langsung diambil alih oleh Noertjahjo. Prof. Dr. Jannes Humuntal Hutasoit menjabat sebagai Ketua Dewan Juri dengan anggota komposer Binsar Sitompul dan E. L. Pohan. Menariknya, ketiga anggota dewan juri tersebut merupakan tokoh dari suku Batak.
Lomba diadakan mulai awal 1964. Naskah lagu yang masuk ke panitia ada delapan buah yang diciptakan oleh tujuh mahasiswa. Mereka adalah Koesbijanto Adisasmito (angkatan ‘59 FP), Hanjokrowati Sistojo (angkatan ‘60 FP), Sajoeto Soerjatmodjo (angkatan ‘60 FP), M. Syafei Atmodiwiryo (angkatan ‘60 FP), Darmastuti (angkatan ‘63 FP), dan Gumarwati Husein (angkatan ‘63 FKH). Salah satu lagu merupakan hasil kolaborasi antara Suwitoprodjo dan Syafei. Setelah melewati proses penilaian oleh dewan juri, lagu ciptaan Mohamad Syafei Atmodiwiryo terpilih sebagai pemenang. Lagu tersebut kemudian diaransemen untuk paduan suara dalam empat suara oleh Koesbijanto Adisasmito.


Secara resmi, lagu himne IPB diperdengarkan pertama kali dalam acara Dies Natalis pertama IPB di Aula Asrama Mahasiswa Ekalokasari, Tajur, pada 1 September 1964. Yang membawakan adalah kelompok paduan suara di bawah arahan dirigen Koesbijanto. Pemenang lomba menerima hadiah sebuah buku tebal berjudul Study in Medieval and Renaissance Music dan piagam penghargaan. Tidak ada hadiah dalam bentuk uang. Namun pengakuan semua pihak atas hak cipta lagu himne IPB jauh lebih tidak ternilai. Lagu ini akan tetap dikenang dan dinyanyikan sepanjang masa selama IPB berdiri.
Himne IPB pertama kali diperdengarkan secara resmi pada acara Dies Natalis pertama IPB yang diselenggarakan di Aula Asrama Mahasiswa Ekalokasari pada 1 September 1964. Lagu tersebut dibawakan oleh kelompok paduan suara yang dipimpin oleh dirigen Koesbijanto. Pemenang lomba mendapatkan hadiah berupa sebuah buku tebal berjudul Study in Medieval and Renaissance Music serta piagam penghargaan, namun tidak ada hadiah berupa uang. Meskipun demikian, pengakuan dari berbagai pihak terhadap hak cipta lagu himne IPB jauh lebih berharga sebab lagu ini akan terus dikenang dan dinyanyikan sepanjang masa selama IPB tetap berdiri.
Himne IPB sering kali dinyanyikan dalam berbagai kegiatan mahasiswa, seperti upacara wisuda, acara perpisahan, dan kegiatan kebersamaan lainnya. Hal ini selaras dengan ketetapan yang tercantum dalam Surat Keputusan Rektor Institut Pertanian Bogor No. 131/Um/1992 tanggal 30 Desember 1992. Surat keputusan tersebut mengatur penggunaan himne sebagai bagian dari atribut IPB. Selain itu, pada 11 September 1995, terbit Surat Keputusan Rektor No. 099/Um/1995 yang menetapkan tata cara penggunaan himne. Keputusan-keputusan ini mempertegas peran himne IPB sebagai simbol penting dalam kehidupan kampus.

Lirik yang terkandung dalam himne IPB mencerminkan semangat, kebersamaan, serta rasa cinta terhadap alam dan lingkungan sekitar. Melalui liriknya, lagu ini juga menggambarkan nilai-nilai keilmuan dan keberagaman yang menjadi ciri khas IPB. Lagu ini menjadi simbol semangat dan identitas mahasiswa IPB dalam menjalani kehidupan perkuliahan dan kegiatan di kampus. Dalam liriknya, himne IPB menyampaikan pesan bahwa mahasiswa IPB siap memberikan kontribusi dan pengabdian terbaiknya kepada Indonesia dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pertanian, lingkungan, dan ilmu pengetahuan. Dengan menghayati dan memahami makna liriknya, mahasiswa IPB diharapkan dapat terus berkontribusi dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia dan lingkungan sekitar.
Daftar Pustaka:
Lubis Y. 2019. Baranangsiang. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Manuwoto S, dan Soekarja Somadikarta. 2017. Sejarah Kelahiran Institut Pertanian Bogor Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu-Ilmu Pertanian Tertua di Indonesia. Bogor: IPB Press.