Dari Faperikan ke FPIK IPB: Lentera Keilmuan Bahari di Indonesia

Dari Faperikan ke FPIK IPB: Lentera Keilmuan Bahari di Indonesia

Dari Faperikan ke FPIK IPB: Lentera Keilmuan Bahari di Indonesia

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) merupakan salah satu dari lima fakultas pertama di lingkungan kampus IPB University. Pada awal pendiriannya, FPIK IPB masih bernama Fakultas Perikanan (Faperikan). Gagasan untuk mendirikan Fakultas Perikanan sudah dimulai sejak 1960. Hal ini diawali dengan pembentukan Panitia Penyelenggara Jurusan Perikanan Laut pada Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) Universitas Indonesia (UI) di Bogor, sebagaimana yang tercantum dalam Surat Keputusan dari Presidium Universitas Indonesia No. M.2252/98/K-60. Panitia ini terdiri atas Prof. Dr. Ir. I Titus (sebagai ketua merangkap anggota), Drs. Soemardi Sastrakusumah (sebagai ketua merangkap anggota), Prof. AJ Darman, drh. RA Muchlis, drh. Muchidin Apandi, drh. R Soeratno, dan Dr. Soekardja Somadikarta.

Ir. Sri Lestari bersama pembimbingnya, Prof. Mc Connaughey dalam acara pelantikan sarjana perikanan IPB pada 1964. (Sumber: koleksi pribadi Ibu Sri Lestari)

Pada 1963, Fakultas Pertanian serta Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan, dan Perikanan Laut UI memisahkan diri dan membentuk IPB dengan Fakultas Perikanan sebagai salah satu dari lima fakultas awal. Dosen pengajar pada saat itu masih sangat terbatas sehingga dalam pengajaran banyak dibantu oleh dosen luar biasa, seperti Hasanuddin Saanin, Mas Sachlan, dan lainnya. Pada tahun ajaran 1963/1964, Faperikan dipimpin oleh Hasanuddin Saanin sebagai Dekan, dengan Dr. Gunawan Satari dan Dr. Sumardi Sastrakusumah masing-masing menjabat Ketua Jurusan Perikanan Darat dan Laut. Tahun berikutnya, kepemimpinan lengkap terbentuk dengan Dr. Sumardi sebagai Dekan. Pada Dies Natalis IPB pertama tahun 1964, dilantik dua Sarjana Perikanan pertama di Indonesia, yaitu Ir. Toga Maruli Daulat Tambunan dan Ir. Sri Lestari.

Faperikan IPB terus melakukan pengembangan di bidang akademik maupun infrastruktur. Pada 1982, melalui SK Dekan Faperikan IPB No. 001 Tahun 1982 tentang Penambahan Panitia Pengembangan, ditunjuk Ir KA Aziz, M.Sc., Dr Ir. Bambang Murdiyanto, dan Ir Rudy Nitibaskara, M.Sc. sebagai anggota Panitia Pengembangan Faperikan IPB. Upaya pengembangan ini juga melibatkan kerja sama dengan Japan International Corporation Agency (JICA). Sebagai tindak lanjut, pada 1983 dibentuk Panitia Team JICA Fakultas Perikanan IPB berdasarkan SK Dekan No. 009 Tahun 1983. Panitia ini diketuai oleh Dr. Ir. Joko Purwanto, dengan Dr. Ir. Kardyo Praptokardyo sebagai sekretaris, serta anggota yang terdiri dari Dr. Ir. Kusman Sumawijaya, H. Muhammad Eidman, M.Sc., Dr. Ir. Bambang Murdiyanto, M.Sc., Dr. Ir. Bonar P. Pasaribu, Ir. Winarti Z., Ir. Sarib Murtadi, M.Sc., dan Ir. Komar Sumantadinata, M.Sc.

SK Rektor No. 078/C/87 tentang Pengangkatan Tim Persiapan Pembangunan Gedung Fakultas Perikanan IPB – ITK (Sumber: Arsip IPB)

Pada 1985, Faperikan IPB membuka Program Studi S-1 Ilmu dan Teknologi Kelautan berdasarkan SK Rektor No. 076/C/1985. Tim pelaksananya terdiri dari Dekan Faperikan sebagai penanggung jawab, Dr. Ir. Bonar Pasaribu sebagai kepala program, Dr. Ir. Mulia Purba sebagai wakil kepala, dan Ir. Daniel R. Monintja sebagai sekretaris. Program studi ini didukung lima laboratorium dan mulai berjalan pada tahun akademik 1986/1987. Pembukaan program studi ITK-IPB tersebut berdasarkan Surat Edaran Dirjen Dikti No. 1023/D/Q/1985 dan ditetapkan melalui SK Dirjen Dikti No. 22/DIKTI/Kep/1988, dengan nama Program Studi Ilmu Kelautan (IKL) yang berfokus pada Eksplorasi Sumberdaya Hayati Laut. Program studi IKL dikelola oleh dua jurusan, yaitu Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) dan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP). Hal ini disebabkan oleh keterbatasan SDM dan fasilitas pendukung.

Pada tahun 1987, berdasarkan SK Rektor No. 078/C/87, dibentuk Tim Persiapan Pembangunan Gedung Fakultas Perikanan IPB-ITK. Tim ini diketuai oleh Pembantu Dekan II Faperikan dengan Ir. Daniel R. Monintja sebagai sekretaris. Anggotanya meliputi PD I dan III, Ketua Program Studi ITK, serta anggota Komisi Pengembangan Faperikan seperti Dr. Ir. Djadja S. Syafei, Dr. Ir. Kardyo Praptokardyo, Ir. Andreas Gunawan Chairul Muluk, MSc, Ir. Abu Naim Assik, dan Ir. Sarib Murtadi, MSc. Pada tahun akademik 1992/1993, Faperikan IPB mulai membangun gedung baru di kampus IPB Darmaga. Pembangunan ini menggunakan dana kerja sama Overseas Economic Cooperation Fund (OECF) yang dikoordinasikan oleh Jepang.

Selanjutnya, pada 1996, pembangunan gedung tambahan untuk Jurusan Ilmu dan Teknologi Kelautan dilakukan melalui dukungan dana dari World Bank dan Asian Development Bank (ADB) sebagai bagian dari inisiasi Marine Science Education Project (MSEP) – DGHE. Fasilitas ini dilengkapi dengan Marine Field Station di Pelabuhan Ratu, termasuk kapal, kendaraan operasional, dan perlengkapan pendukung lainnya. Melalui MSEP, pengembangan juga mencakup infrastruktur dan tenaga kependidikan yang berlangsung hingga tahun akademik 1995/1996.

SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 045d/0/1998 Tentang Perubahan Nama Fakultas Perikanan menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Sumber: Arsip IPB)

Pada 1996, Faperikan resmi berganti nama menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 045d/0/1998. Dalam pengembangan pendidikan pascasarjana, FPIK IPB mulai mengembangkan program studi pascasarjana pada 1993. Berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 584/DIKTI/Kep/1993 tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan Program Studi Magister dan Doktor di IPB. SK tersebut menetapkan  salah satu program studi yang diberikan izin adalah Program Studi Ilmu Perairan untuk tingkat magister dan doktor. Program studi ini mempunyai dua sub minat, yakni Budidaya Perairan dan Pengelolaan Sumberdaya Perairan.

Seiring perkembangannya, FPIK-IPB membuka sejumlah program studi pascasarjana baru, dimulai dengan program studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PS-SPL) pada 1997, kemudian Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika (2000), Teknologi Kelautan (2001), Ilmu Kelautan (2001), dan Teknologi Hasil Perairan (2007). Pada 2010, program studi Teknologi Kelautan yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dialihkan menjadi program studi Teknologi Perikanan Tangkap. Sementara itu, nama Teknologi Kelautan tetap digunakan dan difokuskan pada aspek teknologi kelautan di bawah koordinasi Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan.

Saat ini, FPIK IPB University memiliki lima departemen, yakni Budidaya Perairan, Manajemen Sumberdaya Perairan, Teknologi Hasil Perairan, Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, serta Ilmu dan Teknologi Kelautan. FPIK IPB berkomitmen menjadi fakultas riset terdepan yang inovatif, bertaraf internasional, dan mendorong kemandirian maritim. Misinya mencakup pendidikan tinggi yang unggul, riset berbasis IPTEKS, pengabdian masyarakat inovatif, serta penguatan tata kelola yang adaptif dan akuntabel. Saat ini yang menjabat sebagai dekan FPIK adalah Prof. Fredinan Yulianda yang menjabat selama periode 2021–2025.

Tampak depan signboard Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University. (Sumber: Dokumentasi Museum dan Galeri IPB Future).

Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kompetensi lulusan, FPIK menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis Project Based Learning yang mendorong interaksi aktif antara dosen dan mahasiswa serta mengembangkan keterampilan mahasiswa sejak di ruang kuliah. Sebagai pelopor ilmu kelautan di Indonesia, FPIK IPB juga menyediakan fasilitas laboratorium dengan standart peralatan internasional, kolam percobaan di lingkungan kampus,  serta stasiun lapang di Pelabuhan Ratu dan Ancol yang berfungsi sebagai laboratorium kelautan.

Kehadiran FPIK merupakan bagian penting dari perjalanan sejarah IPB University. Seiring waktu, fakultas ini terus menunjukkan eksistensinya sebagai institusi pendidikan unggulan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini dapat dilihat melalui fakta bahwa seluruh program studi di FPIK IPB telah meraih akreditasi internasional dari lembaga akreditasi ASIIN (Jerman) dan IMarEST (Inggris). Tak hanya mencetak lulusan berkualitas, FPIK IPB juga berhasil mencatat prestasi global, seperti peringkat 1 di ASEAN, 7 di Asia, dan 49 dunia dalam bidang Agriculture & Forestry yang mencakup ilmui perikanan. Sebuah prestasi yang patut dibanggakan dan menjadi wujud nyata komitmen FPIK dalam membangun sektor perikanan di Indonesia. 

Daftar Pustaka: 

IPB TV. “Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Pencetak SDM Unggul Bidang Maritim” dalam https://www.youtube.com/watch?v=KSCqHr7kLKw diakses pada Selasa, 24 Juni 2025, pukul 11:22 WIB. 

Nugroho N, dkk. 2017. Sejarah Perjalanan Institut Pertanian Bogor sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian 1963–2017 : Buku II Pembangunan Gedung-Gedung IPB. Bogor: IPB Press. 

Tim Sejarah IPB. “Bab 3 Sejarah Pendirian FPIK-IPB” dalam https://arsipedia.ipb.ac.id/server/api/core/bitstreams/2c7866f4-0089-45c6-8f8c-47d7e1d5c24b/content diakses Kamis, 12 Juni 2025, pukul 13:15 WIB.